viralnasional.com - - Persoalan haji furoda menjadi "jalan pintas" bagi umat Islam yang ingin menunaikan haji tanpa antre panjang. Jalur ini memungkinkan jemaah langsung berangkat pada tahun pendaftaran.
Baca Juga:
Meski menawarkan jalur tanpa antre, perjalanan haji furoda tak selalu berjalan mulus. Tahun ini, visa belum juga terbit sampai menjelang puncak haji.Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) mengonfirmasi pemerintah Arab Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini.
"Ya betul, pemerintah Saudi tidak menerbitkan visa furoda tahun ini," ujar Ketua Umum DPP AMPHURI Firman M Nur, saat dihubungi detikHikmah, Rabu (28/5/2025).AMPHURI mendapat jawaban ini setelah mendatangi Kementerian Haji dan Umrah di Makkah, Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah, serta berkoordinasi dengan Ditjen PHU Kemenag. Mereka juga konfirmasi langsung ke sistem elektronik Masar Nusuk dan penerbitan visa telah ditutup.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief turut mengonfirmasi proses pemvisaan sudah tutup per 26 Mei 2025. Ini berlaku untuk semua jenis visa, termasuk furoda."Saya sudah mendapat konfirmasi dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi bahwa proses pemvisaan sudah tutup per 26 Mei 2025, pukul 13.50 waktu Arab Saudi (WAS)," kata Hilman dalam keterangan persnya, Rabu (28/5/2025).
Kepastian visa furoda tak hanya dinantikan jemaah haji Indonesia. Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan keterlambatan visa furoda juga dirasakan sejumlah negara."Karena bukan hanya di Indonesia seperti itu ya. Tapi di negara lain juga sama," ujar Menag Nasaruddin Umar di Jakarta, Selasa (27/5/2025), dilansir Antara.
Nasaruddin mengatakan pihaknya terus berkomunikasi dengan otoritas Arab Saudi. Saat ditemui wartawan di kantornya usai mengumumkan Amirul Hajj 1446 H, Kamis (29/5/2025), Menag mengatakan akan mengupayakan agar visa furoda bisa terbit."Iya, iya. Kita lagi menunggu Saudi. Itu kan di luar kewenangan kami ya. Tapi kami akan bantu, insyaallah," katanya.
Di tengah balada visa furoda tak kunjung terbit, muncul isu penerbitan visa akan kembali dibuka pada 1 Juni 2025. Kabar tak jelas sumbernya ini viral di media sosial.Menanggapi hal itu, Dirjen PHU Hilman Latief menegaskan pihaknya belum mendapatkan informasi apa pun.
"Perlu kami sampaikan bahwa terkait dengan beredarnya informasi pembukaan visa furoda pada hari Minggu sebagaimana yang tersebar di sosial media, kami sampaikan bahwa pemerintah Indonesia sampai hari ini belum mendapatkan informasi apa pun terkait dengan hal tersebut," tegas Hilman di Makkah, Minggu (1/6/2025), dikutip dari situs Kemenag."Sampai saat ini Kementerian Agama belum mendapat informasi apa apa pun," sambungnya.
Antrean Haji Indonesia Capai 47 Tahun
Ketidakpastian penerbitan visa furoda menjadi salah satu risiko bagi jemaah yang tidak mendaftar lewat jalur reguler. Mengingat haji furoda tidak masuk kuota pemerintah. Skema jalur ini adalah business to business (B2B).
Di sisi lain, haji reguler di Indonesia harus menunggu bertahun-tahun antara tahun pendaftaran hingga keberangkatan. Menurut data daftar tunggu haji yang dipublikasikan dalam situs Haji Kemenag, masa tunggu haji bisa mencapai 47 tahun. Ini terjadi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyoroti isu istitha'ah atau kemampuan dalam pelaksanaan haji terutama dalam konsep sistem kuota yang berlaku sejak 1987. Sejak tahun tersebut, negara mayoritas muslim termasuk Indonesia harus menerapkan sistem antrean haji.
"Mereka (calon jemaah haji, red) memperoleh nomor antrean dan harus menunggu selama bertahun-tahun, bahkan bisa mencapai 20 hingga 40 tahun, karena jumlah pendaftar haji telah melampaui 5,5 juta orang pada 2025," ungkap Gus Yahya dalam Seminar Akbar Haji Tahun 2025 Digelar oleh Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi di Hotel Ritz Carlton, Jeddah, Arab Saudi, Minggu (1/6/2025). *** (kri/detik/erd)