viralnasional.com -DUMAI -- Dumai dan Bengkalis merupakan daerah strategis karena berdekatan dan berhadapan langsung dengan negara tetangga Malaysia.
Baca Juga:
Keuntungan tersebut kerap dimanfaatkan oleh seseorang untuk menyelundupkan barang dan manusia dari dan menuju kota Dumai.
Seperti pengungkapan kasus penyelundupan manusia oleh tim Gabungan F1QR Lanal Dumai bersama Tim Satgas Denintel Koarmada I.
Tim berseragam loreng ini menggagalkan pengiriman 19 orang Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) non-prosedural tujuan Malaysia dan mengamankan 2 orang diduga pelaku Tindak Pidana Penyeludupan Manusia (TPPM) atau tekong di perairan Selat Morong Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Komandan Lanal Dumai Kolonel Laut (P) Abdul Haris didampingi Palaksa Lanal Dumai Letkol Laut (PM) Priatno, Kepala BP3MI Riau, Fanny Wahyu Kurniawan, Kamis (8/05) dalam press release pengungkapan penggagalan pengiriman 19 calon PMI menjelaskan berawal dari informasi agen di lapangan.
Terkait adanya rencana pemberangkatan calon PMI non prosedural melalui jalur ilegal menuju Malaysia di pesisir Pantai Teluk Lecah Selat Morong Rupat Kabupaten Bengkalis, Riau.
Atas laporan itu, kata Danlanal, Rabu (07/05) pukul 13.00 WIB tim gabungan melaksanakan koordinasi kepada Pasintel Lanal Dumai.
Tim dipimpin Danunit Intel Lanal Dumai bergerak melalui jalur laut menuju Posmat Babin Potmar Selat Morong Rupat Kabupaten Bengkalis- Riau.
Pukul 23.20 WIB menggunakan Sea Rider 150 sarana patroli TNI AL Lanal Dumai Tim gabungan melaksanakan penyisiran mulai dari perairan Selat Morong hingga perairan Teluk Lecah dan mendeteksi 1 unit speed boat melaju menuju kearah Malaysia.
Selanjutnya tim gabungan melaksanakan pengejaran, penangkapan dan penyelidikan (Jarkaplid), melihat kedatangan petugas speed boat tersebut semakin melaju dan terjadi kejar-kejaran.
Tim berusaha menghentikan laju speed boat tersebut dengan tembakan peringatan keatas namun tidak dihiraukan, speed tersebut semakin melaju dan tim kembali melepaskan tembakan dengan sasaran mesin speed boat.
Tepat tanggal, Kamisn (08/05) Pukul 00.22 WIB Tim gabungan berhasil menangkap 1 unit speed boat yang membawa penumpang sebanyak 19 orang calon PMI terdiri 17 laki-laki dan 2 orang Perempuan dan mengamankan 2 orang ABK diduga pelaku TPPM.
Katanya lagi, pukul 00.30 WIB tim gabungan mengawal speed boat dan 19 orang calon PMI serta 2 orang ABK diduga pelaku TPPM ke Posmat Sungai Dumai,
Berdasarkan pemeriksaan awal yang dilaksanakan terhadap 19 orang Calon PMI non prosedural tersebut, diketahui sebelum berangkat mereka ditempatkan di penampungan milik saudara inisial J yang berlokasi Desa Teluk Lecah Rupat Kabupaten Bengkalis.
Dan berangkat menuju malaysia melalui perairan Teluk Lecah menggunakan speed boat mesin tempel 3 unit dengan biaya sekitar Rp. 4.500.000,- s.d 7.000.000, per orang.
Adapun terhadap 2 orang ABK yang diduga pelaku TPPM berinisial K (29) alias Jay warga Teluk Lecah Rupat dan J (36) alias Ram warga Batu Panjang Bengkalis mengaku memperoleh bayaran Rp. 3.500.000,- per orang untuk mengantar calon PMI ke Malaysia.
Saat dilaksanakan pemeriksaan urin, kedua tekong dinyatakan positif mengkomsumsi narkoba.
Danlanal merinci sebanyak 19 orang Calon PMI tersebut berasal dari Rohil, Aceh, Lampung, Jawa Timur dan Sumatra Utara tersebut memilih jalur ilegal untuk berangkat ke Malaysia.
Dikarenakan paspor yang sudah mati dan tidak bisa diperpanjang atau blacklist,
Selanjutnya 2 orang tekong diduga pelaku akan diserahkan ke Pihak Polda Riau dan ke19 orang calon PMI Non Prosedural yang akan berangkat ke Malaysia diserahkan kepada pihak BP3MI Riau untuk proses lebih lanjut.
Barang bukti yang diamankan speed Boat Mesin 3 unit terdiri 60PK 2 unit dan 40 PK 1 unit Merk Yamaha. Pasport 6 buah.KTP Asli 15 lembar. KTP foto copy 1 lembar.
HP sebanyak 19 unit. Keberhasilan TNI AL dalam mengamankan 19 orang PMI non prosedural dan mengamankan 2 (dua) orang diduga pelaku TPPM, merupakan salah satu bentuk kesiapsiagaan TNI AL dalam menghadapi berbagai ancaman Tindak Pidana Penyeludupan Manusia.
Sementara Kepala BP3MI Riau, Fanny Wahyu Kurniawan menambahkan dalam pengungkapan kasus ini Kemenaker mengucapkan terima dan apresiasi atas kerjasama dalam pencegahan penempatan ilegal yang akan diberangkatkan ke Malaysia.
Ini menjadi atensi utama dan kegiatan ini tak akan berhenti dan operasi gabungan yang dilaksanakan Lanal Dumai membuahkan hasil.Tekong juga berhasil diamankan. Ini bukti kerjakeras Lanal dalam mengungkap perdagangan orang. ***(ant)