Jumat, 26 September 2025

LSB Muhammadiyah DKI dan Pemprov DKI Sukses Gelar Workshop Seni Digital, Kenalkan Tari Zapin sebagai Dakwah Kultural

Sukses Gelar Workshop Seni Digital
Administrator - Minggu, 21 September 2025 17:29 WIB
LSB Muhammadiyah DKI dan Pemprov DKI Sukses Gelar Workshop Seni Digital, Kenalkan Tari Zapin sebagai Dakwah Kultural
Dok
Penyelenggaraan Workshop Seni dan Media Digital: Perkuat Dakwah Kultural lewat Tari Zapin.
viralnasional.com - Jakarta – Lembaga Seni Budaya (LSB) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berhasil menyelenggarakan Workshop Pembinaan Seni dan Media Digital.

Baca Juga:

Kegiatan ini mengusung tema, "Sinergi Nada, Gerak, dan Tari: Pengenalan Tari Zapin sebagai Dakwah Kultural Muhammadiyah dan Peran Seni dalam Menyapa Jamaah Melalui Media Digital", berlangsung di Gedung Dakwah PWM DKI Jakarta, pada Sabtu, 20 September 2025.

Ketua Panitia pelaksana Dr. Rusdjy S. Arifin, M.Sc., menjelaskan workshop ini dirancang untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada para peserta dalam dua topik utama.

"Pertama, peran seni dalam menyapa umat melalui pemanfaatan media digital seperti fotografi dan videografi. Kedua, pengenalan Tari Zapin sebagai media dakwah kultural Muhammadiyah," ujarnya.

Dr. Rusdjy juga menambahkan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi para peserta untuk menguasai Tari Zapin Muhammadiyah sebagai media dakwah.

"Pemanfaatan media sosial diharapkan mampu membantu penyebaran dakwah digital sekaligus mengenalkan Tari Zapin Muhammadiyah ke masyarakat luas," tambahnya.

Workshop ini menghadirkan narasumber profesional, yaitu Dr. Nurlina Rahman, S.Pd., M.Si., Muhammad Rizky Maulana, H. Ahmad Supandi, MT., dan Hamdi selaku penata gerak.

Sesi pertama, yang dibawakan oleh Dr. Nurlina Rahman dan Muhammad Rizky Maulana, fokus pada peran seni dalam menyapa audiens melalui media digital.

Dalam pemaparannya, mereka menekankan bahwa era digital telah membuka akses global bagi seni dan budaya untuk menjangkau audiens secara lebih cepat dan menarik.

Seni digital, seperti fotografi dan videografi, menjadi media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan keagamaan, sosial, dan budaya.

Selain itu, seni digital juga berperan penting dalam melestarikan budaya tradisional dengan mendokumentasikan karya seni dan mempromosikannya ke khalayak yang lebih luas.

Peserta diajak memahami dasar-dasar fotografi dan videografi, mulai dari teknik pengambilan gambar hingga penggunaan perangkat lunak pengeditan video.

Fotografi disebut bukan hanya sekadar dokumentasi, tetapi juga ekspresi estetis dan promosi identitas budaya.

Sementara itu, videografi dipandang sebagai sarana edukasi dan pelestarian budaya yang efektif, karena mampu memadukan visual, suara, dan emosi yang lebih mudah diterima, terutama oleh generasi muda.

Workshop yang dibuka secara resmi oleh Ketua LSB PWM DKI Jakarta, Prof. Dr. M. Imamuddin, MM., M.Sc., M.Psi, ini mendapatkan respons positif dari para peserta.

Prof. Imamuddin menyampaikan harapannya agar workshop ini dapat memberikan manfaat luas.

"Materi Tari Zapin Muhammadiyah yang dilatihkan ini nantinya akan direkam dalam bentuk video pada bulan Oktober dan dipentaskan pada 4 November mendatang," jelasnya.

Selain itu, ia juga mengundang pelajar yang tertarik dengan seni teater untuk mengikuti pelatihan dan pementasan di tanggal yang sama.

Secara keseluruhan, Prof. Imamuddin menilai acara berjalan dengan baik dan lancar, meskipun waktu yang singkat menjadi tantangan dalam sesi praktik.

"Saya berharap kegiatan ini dapat berlanjut dan menghadirkan lebih banyak workshop lain seperti pemeranan, lukis, atau musik," tambahnya.

Antusiasme peserta juga terlihat dari testimoni yang diberikan. Fathur, salah satu peserta, mengaku mendapatkan banyak wawasan baru, khususnya tentang teknik fotografi.

"Melalui workshop ini, kita jadi tahu lebih dalam lagi, tidak lagi asal memotret," ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Dona, peserta dari Padang, Sumatera Barat. Ia mengaku terkesan dengan Tari Zapin Muhammadiyah, yang selama ini berbeda dengan Tari Zapin Melayu yang ia kenal.

"Banyak ilmu baru yang saya dapat, terutama hentakan kaki yang baru saya kenal hari ini. Acaranya keren banget," serunya.

Peserta lain, seperti Ajeng Parawangsyah dari Universitas Saintek Muhammadiyah, menilai narasumber sangat jelas dalam penyampaian materi dan tertarik mendalami praktik videografi.

Sementara itu, M. Farhan Armia, seorang guru, berharap acara ke depan bisa dimulai lebih tepat waktu, meskipun ia mengapresiasi kualitas materi dan narasumber.

Secara keseluruhan, kegiatan ini menjadi langkah penting dalam mengembangkan dakwah kultural Muhammadiyah melalui seni dan media digital.

Selain memperkuat identitas budaya lokal, workshop ini juga menjadi ajang untuk melatih kreativitas generasi muda agar mampu memanfaatkan media sosial secara positif sebagai saluran dakwah modern.

SHARE:
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru