Kamis, 01 Mei 2025

Masa Tenang Pemilu 2024, Pemerintah Minta Masyarakat Gunakan Hak Pilih 14 Februari Mendatang

Administrator - Senin, 12 Februari 2024 14:45 WIB
Masa Tenang Pemilu 2024, Pemerintah Minta Masyarakat Gunakan Hak Pilih 14 Februari Mendatang
f-ilustrasi
viralnasional.com - DUMAI -Setelah beberapa pekan sibuk dengan agenda kampanye yang berakhir pada 10 Februari 2024 lalu, kini memasuki masa tenang.

Baca Juga:
Pada masa tenang ini diharapkan semua masyarakat dapat menjaga kondusivitas kota Dumai. Selain itu, pada hari pencoblosan pada 14 Februari 2024 masyarakat yang sudah memiliki hak pilih diminta datang ke TPS untuk mencoblos.

Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah Kota Dumai H Indra Gunawan.

"Kami beharap agar masyarakat tetap mengedepankan keamanan dalam pemilu ini. Masyarakat datang beramai-ramai pada 14 Februari nanti untuk mencoblos dengan cerdas," katanya.

Apalagi, Dumai merupakan kota pelabuhan dan industri harus menjadi perhatian masyarakat semua untuk bisa mewujudkan keamanan dan kenyamanan sehingga semua bisa berjalan dengan baik.

Pihaknya bersama KPU dan Bawaslu telah melakukan berbagai upaya agar proses pesta demokrasi ini bisa berjalan damai.

Selain itu, pihaknya juga telah berkordinasi dengan Bawaslu serta Satpol PP untuk penurunan atribut kampanye yang ada.

Ia mengajak masyarakat menggunakan hak pilih dengan bijak pada pemilu yang akan berlangsung bulan depan, tepatnya 14 Februari 2024.

Pemilu kali ini akan menentukan siapa yang akan memimpin Republik Indonesia (RI) untuk periode 2024-2029. Selain itu juga memilih anggota legislatif DPR RI, DPD RI dan DPRD Provinsi hingga DPRD Kabupaten/kota.

Setda mengatakan, pemilu adalah momentum penting bagi demokrasi dan pembangunan. Ia berharap, masyarakat dapat memilih calon pemimpin yang memiliki visi, misi dan program yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Ia juga mengingatkan, masyarakat harus menjaga situasi yang kondusif dan damai selama proses pemilu berlangsung. Ia mengimbau, masyarakat untuk menghindari tindakan yang dapat menimbulkan konflik, seperti provokasi, intimidasi atau kekerasan.

"Kita harus menghormati pilihan masing-masing dan menghargai perbedaan pendapat. Kita harus bersatu sebagai warga yang cinta damai dan toleran. Kita harus menjadikan pemilu sebagai pesta demokrasi yang beradab dan bermartabat," pungkasnya. (ant)

SHARE:
Tags
beritaTerkait
Hingga Kini, Gaji Guru Bantu Kampar dan Inhil Belum Cair, Erwin Sitompul: Ini Sejarah Kelam
Apa Urgensinya, Tempat Permainan Anak-anak Dibangun di Badan Jalan Soebrantas
Mendapat Persetujuan  Mendagri, Walikota Dumai Segera Rolling Pejabat
THR dan TPP ASN Pemko Dumai Cair
Mengambil Barokah di bulan Ramadhan, Wali Kota Paisal Bagi-bagi Takjil di Komlek DIC
Beli Takjil Pedagang, Walikota Bagikan Kepada Masyarakat
komentar
beritaTerbaru