Kamis, 01 Mei 2025

Hingga Kini, Gaji Guru Bantu Kampar dan Inhil Belum Cair, Erwin Sitompul: Ini Sejarah Kelam

Administrator - Minggu, 27 April 2025 14:16 WIB
Hingga Kini, Gaji Guru Bantu Kampar dan Inhil Belum Cair, Erwin Sitompul: Ini Sejarah Kelam
Erwin Sitompul Aktivis Guru Bantu
viralnasional.com- Polemik gaji guru bantu jenjang Dikdas (TK, SD, dan SMP) di Riau memasuki babak paling memilukan. Hingga Jumat, 25 April 2025, gaji guru bantu di Kabupaten Kampar dan Indragiri Hilir (Inhil) belum juga cair. Padahal, ini sudah hampir empat bulan sejak Januari 2025, dan Lebaran pun telah usai.

Baca Juga:
Kondisi ini menuai kecaman keras dari Aktivis Pendidikan Riau, Erwin Sitompul, yang menyebut kasus ini sebagai "sejarah kelam pendidikan Riau" sejak terbentuknya guru bantu provinsi pada 2006.

"Baru kali ini terjadi. Sejak 2006 tidak pernah gaji guru bantu telat hingga lewat Idul Fitri. Ini tamparan untuk dunia pendidikan kita!" tegas Erwin.

Erwin menyebut sekitar 900 guru bantu di 12 kabupaten/kota menjadi korban ketidakberesan birokrasi. Harapan mereka untuk menerima gaji sebelum Lebaran agar bisa menunaikan zakat fitrah, membeli kebutuhan anak, hingga mudik, sirna begitu saja.

Plt Kadisdik Riau, Erisman Yahya, sebelumnya menyebut persoalan keterlambatan gaji karena defisit anggaran. Namun Erwin menilai alasan tersebut tak masuk akal.

"Gaji guru itu skala prioritas, bukan hal yang bisa ditunda-tunda. Jangan dijadikan korban alasan defisit! Kalau benar defisit, kenapa tidak sejak awal diantisipasi?" sergahnya.

Erwin mengaku tak hanya kecewa karena lambatnya pencairan, tapi juga karena dirinya dituduh sebagai provokator oleh Erisman Yahya.

Merasa difitnah dan disudutkan oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Riau, Erisman Yahya. Dalam percakapan via telepon WhatsApp pada 1 April 2025, tepatnya hari kedua Idul Fitri, Erwin disebut sebagai "provokator" hanya karena menyuarakan keluhan para guru bantu.

"Plt Kadisdik Riau Erisman Yahya menyebut saya provokator. Bahkan dengan bangga mengatakan dirinya pernah jadi wartawan selama 10 tahun.Apa hubungannya dengan perjuangan guru bantu yang gajinya tak dibayar?" cetus Erwin.

Menurut Erwin, sebagai pejabat publik, Erisman semestinya bersikap bijak dan terbuka terhadap kritik. Bukan malah memblokir dan memprivat akun WhatsApp rekan media yang menyampaikan suara berbeda.

Lebih jauh, Erwin mendesak agar Gubernur Abdul Wahid&Wakil Gubernur SF Haryanto segera mencopot Plt Kadisdik Riau. "Semakin cepat dicopot, semakin bagus. Sudah tak layak lagi beliau menjabat di posisi strategis seperti ini," katanya tegas.

Erwin juga menyoroti rotasi jabatan yang menurutnya tidak sehat. Keputusan Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Riau, Erisman Yahya, menunjuk kembali Arden Semeru yang kini menjabat sebagai Kabid SMK sebagai Plt Kabid SMA menimbulkan tanda tanya besar.

Pasalnya, saat menjabat sebagai Plt Kadisdik sebelumnya, Roni Rahmat pernah menunjuk Arden untuk posisi yang sama, namun ditolak langsung oleh yang bersangkutan.

"Dulu di zaman Plt Kadisdik Roni Rahmat, Arden Semeru tidak mau ketika ditunjuk jadi Plt Kabid SMA.Tapi sekarang di zaman Erisman Yahya kok malah diangkat lagi untuk posisi itu? Ini ada apa?" ujar Erwin kepada awak media.

Melihat dinamika ini, Erwin berharap Gubernur Riau Abdul Wahid dan Wakil Gubernur SF Haryanto segera turun tangan dan mengevaluasi seluruh penunjukan jabatan yang dilakukan oleh PLT Kadisdik Riau Erisman Yahya.Ia juga meminta agar proses rotasi jabatan di Dinas Pendidikan Riau dilakukan secara profesional dan terbuka.

"Kalau dari awal sudah ada penolakan, lalu tiba-tiba sekarang ditunjuk lagi tanpa alasan jelas, publik berhak curiga. Jangan sampai ada kepentingan pribadi di balik rotasi jabatan ini," pungkasnya.

Aktivis 98 ini berharap Gubernur Riau dan Wakil Gubernur tidak tinggal diam atas kondisi yang dianggap sudah sangat mengkhawatirkan ini. Ia juga menyayangkan lemahnya perhatian pemerintah daerah terhadap nasib guru bantu yang telah mengabdi selama bertahun-tahun untuk pendidikan anak bangsa.

"Jangan sampai Riau dikenal sebagai provinsi yang menelantarkan guru-gurunya.Gaji itu hak dasar. Bukan sekadar angka di atas kertas," pungkas Erwin.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Arden Semeru belum memberikan tanggapan. Upaya konfirmasi yang dilakukan awak media melalui pesan WhatsApp juga tidak mendapatkan respons.***(rls)

SHARE:
Tags
beritaTerkait
Hari Kedua, PWI Dumai Kembali Beri Pembekalan pada Calon Anggota Baru
Sanel Tour & Travel Tahan Izajah 32 Mantan Karyawan, Menaker Turun Tangan
Menteri ATR/BPN: 126 Perusahaan di Riau tidak Memiliki Hak Guna Usaha
Disebut Provokator oleh Plt Kadisdik Riau, Erwin Sitompul Ancam Tempuh Jalur Hukum
Disebut Provokator oleh Plt Kadisdik Riau, Erwin Sitompul Ancam Tempuh Jalur Hukum
Masyarakat Dumai Kesal Jalan HR Soebrantas Ditutup, Kenapa tak di Bukit Gelanggang
komentar
beritaTerbaru